Rezeki dan Komunikasi
Hari ini menghadiri undangan musyker Jam'iyyah. Hingga waktu menjelang malam seperti biasa rombongan putri meminta izin undur diri terlebih dahulu. Karena terjun dalam organisasi tak menjadi alasan untuk lupa waktu akan kodrat diri sebagai seorang muslimah. Malam hari adalah waktu untuk menetap di dalam rumah. Sempat berpikir tentang perut bergemelutuk yang sejak pagi belum sempat diberi asupan nasi. Karena pulang duluan berarti terancam tak mendapat jatah konsumsi yang baru akan disajikan pada akhir acara nanti. Beruntungnya ... kali ini sang putra sedang peka, hingga menawarkan agar konsumsinya dibungkus. Seketika langsung kami iyakan dengan senang hati. Menunggu beberapa saat, sekantong makanan diterima. Isinya tiga porsi makanan berat terbungkus rapat dalam satu plastik. Sejenak kami saling menatap dan berbisik. Bagaimana cara membawanya pulang, sedangkan Kami tinggal di tempat yang berbeda. Karena jika dibongkar dan dibagi lagi akan sangat merepotkan, akhirnya kami ...